Karam sedang dalam perjalnan ke Jakarta dgn bis malam. 
Seorang kakek tua naik & mnawarkan buku2 pd pnumpang.
"Bukunya nak? Ada mcm2 nih. Buku silat, cinta2an, agama, dll", ujar si kakek.
Karam yg sdg tdk bisa tdr pun tertarik. "Ada buku horor ga kek?"
"Oh suka cerita horor ya? Kebetulan sisa satu, Pas lg ceritanya. Ttg bis yg ditinggali byk arwah pnasaran.
Judulnya 'PENUNGGU BIS BERDARAH
". Serem bgt pokoknya." 
"Boleh jg tuh brp harganya?"
"Rp95.000, nak
"
"Wow, mahal bgt, kek".
"Ya namanya jg buku Best seller
. Smua yg baca buku ini kbrnya syok loh wkt baca endingnya", si kakek promosi ala salesman. 
Karam pun mengalah.
Entah knp, pd saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba2 petir menggelegar.
Angin mulai bertiup kencang.
Si kakek turun dr bis, namun tiba2 berhenti & menolehkan wajahnya pelan2 ke Karam.
"Nak", ujarnya lirih, "apa pun yg terjadi, harap jgn buka halaman terakhir.
Ingat, apapun yg terjadi.
Kalau tdk nanti kamu akan menyesal & saya tdk mau bertanggung jwb."
Jantung Karam berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tdk mampu
menganggukkan kepala hingga si kakek turun dr bis & menghilang
ditelan kegelapan.
Pd saat tengah mlm, Karam selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir.
Dan memang benar spt yg dikatakan si kakek, buku itu bnr2 menegangkan & menyeramkan.
Bis melaju kencang, hujan turun deras
. Kilat menyambar bergantian, terdengar suara guruh menggelegar.
Karam melihat sekeliling & trnyt smua penumpang sdh terlelap. Bulu kuduknya merinding.
"Baca halaman terakhirnya ga ya?", pikir Karam bimbang. Antara
pnasaran & rasa takut berbaur jd satu. Di luar mlm tampak makin
gelap. "Ah sdhlah, sekalian aja. Nanggung!"
Dgn tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir buku tersebut secara perlahan.
Dan akhirnya tampak lembaran kosong dgn sepotong tulisan di bagian
pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Karam membaca huruf demi huruf yg
tercantum
PENUNGGU BIS BERDARAH
Terbitan CV. Pustaka Buku
Harga Pas: Rp 10.000
kwkwkw, si Karam akhirnya shock beneran, XD (-'_'-)
Seorang kakek tua naik & mnawarkan buku2 pd pnumpang.
"Bukunya nak? Ada mcm2 nih. Buku silat, cinta2an, agama, dll", ujar si kakek.
Karam yg sdg tdk bisa tdr pun tertarik. "Ada buku horor ga kek?"
"Oh suka cerita horor ya? Kebetulan sisa satu, Pas lg ceritanya. Ttg bis yg ditinggali byk arwah pnasaran.
Judulnya 'PENUNGGU BIS BERDARAH
"Boleh jg tuh brp harganya?"
"Rp95.000, nak
"Wow, mahal bgt, kek".
"Ya namanya jg buku Best seller
Karam pun mengalah.
Entah knp, pd saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba2 petir menggelegar.
Angin mulai bertiup kencang.
Si kakek turun dr bis, namun tiba2 berhenti & menolehkan wajahnya pelan2 ke Karam.
"Nak", ujarnya lirih, "apa pun yg terjadi, harap jgn buka halaman terakhir.
Ingat, apapun yg terjadi.
Kalau tdk nanti kamu akan menyesal & saya tdk mau bertanggung jwb."
Jantung Karam berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tdk mampu
menganggukkan kepala hingga si kakek turun dr bis & menghilang
ditelan kegelapan.
Pd saat tengah mlm, Karam selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir.
Dan memang benar spt yg dikatakan si kakek, buku itu bnr2 menegangkan & menyeramkan.
Bis melaju kencang, hujan turun deras
Karam melihat sekeliling & trnyt smua penumpang sdh terlelap. Bulu kuduknya merinding.
"Baca halaman terakhirnya ga ya?", pikir Karam bimbang. Antara
pnasaran & rasa takut berbaur jd satu. Di luar mlm tampak makin
gelap. "Ah sdhlah, sekalian aja. Nanggung!"
Dgn tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir buku tersebut secara perlahan.
Dan akhirnya tampak lembaran kosong dgn sepotong tulisan di bagian
pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Karam membaca huruf demi huruf yg
tercantum
PENUNGGU BIS BERDARAH
Terbitan CV. Pustaka Buku
Harga Pas: Rp 10.000
kwkwkw, si Karam akhirnya shock beneran, XD (-'_'-)
No comments:
Post a Comment
~ ATURAN BERKOMENTAR ~
1. Dilarang menulis link aktif
2. Dilarang ngiklan di kolom komentar
3. Komentar yang hanya titip link, akan dimasukan ke kotak SPAM
4. Berkomentar sesuai tema artikel, untuk OOT sebaiknya cari tempat lain
Terima kasih telah berkomentar.