Begini Wajah Motor 250cc

Diposkan oleh Label:
MASUKNYA Suzuki Inazuma ke pasar domestik 12 Oktober 2012 meramaikan segmen 250cc. Motor yang dibanderol Rp 46 juta per unit itu mesti bersaing dengan sang pemain lama seperti Kawasaki Ninja 250 R dan Honda CBR 250 R.
Para anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) terkesan tidak terlalu serius menggarap segmen 250cc. Hingga Oktober 2012, hanya hitungan jari produk yang digelontorkan ke pasar Indonesia. Kawasaki mengusung Ninja 250 R dan KLX 250, Honda lewat CBR 250 R, dan Suzuki dengan Inazuma. Coba bandingkan dengan segmen 110 hingga 150cc yang demikian sesak dengan aneka varian produk.
Segmen 250cc amat tipis. Sepanjang Januari-September 2012, kontribusinya sekitar 0,32% terhadap total penjualan sepeda motor di Indonesia. Saat itu, total penjualan motor menyentuh angka 5,39 juta unit, sedangkan motor kelas 250cc hanya 17 ribuan unit. Amat kecil kan?
Oh ya, jika dibandingkan dengan periode sama 2011, kontribusi segmen 250cc ternyata naik tipis. Maklum, per akhir September 2011, kontribusinya baru 0,30%. Tapi, nah ini dia, dari segi volume terjadi penurunan sekitar 9,75%.
Untuk kelas 250cc, Kawasaki masih memimpin dengan penguasaan pangsa pasar sekitar 79,46% dari 17 ribuan unit per akhir September 2012. Sedangkan Honda hanya mencicipi 20,54%. Honda memang tergolong anyar bermain di kelas tersebut.
Pada 2011, Honda menelorkan CBR 250 R dengan dua versi, yakni menggunakan sistem rem ABS dan tanpa rem ABS. keduanya memiliki harga yang berbeda, jika versi ABS dibanderol Rp juta per unit, versi tanpa ABS sebesar Rp 49,75 juta per unit. Pada tahun pertama, Honda CBR 250 R langsung tancap gas. Saat itu, Honda mengantongi pangsa pasar sekitar 39,13%. Namun, pada 2012, justeru melempem dengan hanya mengantongi 20,54%. Maklum, dari segi volume anjlok sekitar 52,61%.
Sedangkan Kawasaki Ninja 250 R yang dibanderol Rp 47,7 juta per unit tetap melenggang. Peran Ninja 250 R selanjutnya diteruskan kan oleh versi injeksi yang diluncurkan pada 22 September 2012. Produk yang dibanderol Rp 56,9 juta per unit juga terus berkibar. Gabungan kedua versi itu menguasai 76,57% pasar motor kelas 250cc per akhir September 2012.
Komposisi per akhir September 2012, versi karbu menyumbang 74,49% terhadap total penjualan varian Ninja 250 R. sedangkan adiknya, versi injeksi, menyumbang 25,51%. Luar biasa.
Di tengah itu semua, bagaimana kans Suzuki Inazuma? Akankah mampu bersaing dengan para seniornya? Akankah mendongkrak secara signifikan segmen 250cc?
Tiga pertanyaan yang butuh waktu untuk menjawabnya. Jika sekadar meraba-raba, yah bisa saja. Dari sudut harga, Inazuma cukup bersaing dibandingkan dengan para seniornya. Tapi, konsumen di segmen motor 250cc tentu saja tak semata berpatokan pada harga. Ada unsur gaya hidup yang demikian kental. Maklum, di segmen ini biasanya merupakan konsumen yang memiliki daya beli cukup baik. Biasanya, mereka gemar membandingkan antara kinerja satu produk dengan produk lainnya sebelum memutuskan membeli produk yang mana.
Inazuma bisa saja memincut hati konsumen. Tapi rasanya sulit mengungguli penguasaan pangsa pasar Ninja 250 R yang sudah demikian melekat citranya di kalangan konsumen. Sekali lagi, tentu butuh waktu untuk menanamkan citra di benak konsumen Indonesia.
Secara keseluruhan kelas 250cc, rasanya tak akan melonjak signifikan pasca-masuknya Inazuma ke pasar domestik. Saya menduga, untuk 2012, total volume kelas 250cc besutan anggota Aisi berkisar 20-30 ribuan unit. Itu perkiraan optimistis.

No comments:

Post a Comment

~ ATURAN BERKOMENTAR ~

1. Dilarang menulis link aktif
2. Dilarang ngiklan di kolom komentar
3. Komentar yang hanya titip link, akan dimasukan ke kotak SPAM
4. Berkomentar sesuai tema artikel, untuk OOT sebaiknya cari tempat lain

Terima kasih telah berkomentar.